Oleh: Randy Pratama PutraEditor: Hayatun Sofian

KBRN, Sumbawa: Sasambo Youth Action and Summit 2023 baru-baru ini sukses menggelar Festival Kakiang di Lapangan Desa Kakiang, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa. Festival yang diadakan untuk kedua kalinya di Sumbawa ini memiliki tema kolaborasi generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua Panitia, Arasyladunova De Tuasa menjelaskan, festival ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga upaya pelestarian budaya dan permainan rakyat yang hampir punah. Sejumlah kegiatan budaya seperti bagonteng, ngumang, karaci, tari nepi dan Bhineka Tunggal Ika menjadi sorotan dalam acara tersebut.

Salah satu sorotan utama adalah acara Bhineka Tunggal Ika, yang merupakan perkenalan mahasiswa nusantara yang menjadi panitia kegiatan. Mahasiswa asal berbagai daerah seperti Kalimantan Tengah, Riau, Mataram, Sidoarjo, KSB, dan Bima berkolaborasi untuk menyelenggarakan festival ini.

Festival Kakiang adalah agenda kegiatan nasional dari Sasambo Youth Action and Summit 2023. Kegiatan pertama digelar di Desa Sempe, Moyo Hulu, dengan nama Muda Mengabdi berkolaborasi dengan Komunitas Muda Mengabdi Indonesia, Youth Ranger Indonesia.

Nova, akrabnya disapa menegaskan, kegiatan ini akan menguatkan sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan sektor lainnya. "Dalam festival ini, selain acara budaya, juga diadakan seminar nasional yang digelar di Pemda Sumbawa. Selain itu, terdapat kegiatan pengabdian masyarakat di bidang sosial, ekonomi sosial, pariwisata budaya dan pendidikan teknologi," kata Nova. 

Tujuan dari festival ini adalah mendorong masyarakat Desa Kakiang agar bisa menjadi agen perubahan dan inovasi.

"Festival ini juga bertujuan untuk mengangkat Desa Kakiang sebagai desa budaya yang melestarikan banyak budaya lokal," imbuhnya. 

Bupati Sumbawa, diwakili oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Sumbawa, H. Sahabuddin mengatakan, kegiatan seperti ini merupakan upaya para pemuda membantu pemerintah menjaga adat dan budaya lokal.

Sahabuddin, yang juga Sesepuh Adat Kakiang ini, meminta semua desa agar bisa melaksanakan kegiatan kegiatan budaya serupa, agar bisa menjaga kelestarian adat dan budaya Sumbawa.

"Kita bersama sama menjaga adat dan budaya kita agar tidak punah," pungkas Sahabuddin.